NTB (igscyber) – Ketika saya berkunjung ke Lombok Nusa Tenggara Barat beberapa tahun yang lalu, boleh dikatakan tidak ada acara yang lepas dari pelayanan pemandu wisata. Semua telah disiapkan sebelum kami tiba di Bandara Internasional.Lombok. Ketika baru tiba kami sudah disambut dan diarahkan oleh pemandu wisata.
Dikarenakan sebelum tiba kami lama transit di Bandara Soekarno Hatta, sehingga ketika kami mendarat di Bandara Internasional Lombok sudah hampir tengah malam. Oleh pemandu wisata kami diarahkan untuk makan disebuah restoran yang khusus menyediakan masakan khas Lombok., yakni, diantaranya Sambal Ayam Taliwang di sebuah resto yang cukup besar, lengkap dengan sound system’ dan alat-alat untuk karaoke. Dan masih di resto tersebut, terdapat pula sebuah ruangan yang menyediakan atau menjual berupa souvenir lokal Lombok, seperti ; perhiasan dari mutiara, mulai dari cincin, kalung, gelang dan perhiasan lainnya.
Dari resto ini kami langsung dibawah ke hotel untuk beristirahat. Hotelnya cukup besar dan terletak tidak jauh dari pantai. Sebelum beristirahat, pemandu wisata sudah berpesan, bahwa besok setelah sarapan pagi Mereka akan langsung menjemput kami dan rombongan untuk dibawa ke kantor Pemda Kabupaten Lombok Tengah di Kota Praya untuk mengadakan pertemuan silaturahmi dengan Bupati Lombok Tengah dan jajarannya.
Semua urusan di hotel ini, semuanya diurus oleh pemandu wisata, termasuk penyediaan bus dan restoran. Esok harinya, seusai pertemuan di kantor Pemda Lombok Tengah oleh pemandu wisata kami langsung diajak untuk mengunjungi ke berbagai tempat objek wisata. Sambil terus berkeliling dari satu tempat wisata ke tempat wisata lainnya, Pemandu Wisata menerangkan tentang objek wisata yang akan segera dikunjungi. Termasuk adat-istiadat suku Lombok, diantaranya yang diterangkan tentang Bemaling, yakni cara pemuda Lombok bila ingin mempersunting seorang gadis untuk dijadikan isteri. Melalui cara diculik terlebih dahulu. Baru setelah itu pihak keluarga pria mengabarkan kepada pihak keluarga wanita. Cara ini di sebut Bemaling.
Selain objek wisata pantai, kami juga oleh pemandu wisata diajak untuk melihat tentang tata cara menenun kain dan tak lupa ke tempat-tempat sentera penjualan kerajinan tangan mutiara. Semua kegiatan selama kami berkunjung tidak terlepas dari peran pemandu wisata. Dalam hal ini, saya melihat ada dua orang pemandu wisata yang berperan. Satu pemandu wisata tugasnya mengurus dan mengatur jadwal dan tempat yang ingin dikunjungi. Menghubungi penyediaan jasa perjalanan, hotel dan restoran. Sedangkan Pemandu wisatawan yang satu lagi atau yang kedua, tugasnya khusus menjelaskan tentang objek-objek wisata yang dikunjungi, termasuk menjelaskan tentang seluk beluk adat istiadat kehidupan masyarakat Lombok.
Artinya, Suksesnya dunia pariwisata di Lombok, semuanya tidak terlepas adanya peran pemandu wisatawan. Maka dalam rangka mensukseskan Wondefull 2020 di Bengkulu. Sudah selayaknya mulai sekarang seharusnya Bengkulu menyiapkan pemandu-pemandu wisata yang terlatih dan dapat diandalkan. Baik pengetahuannya tentang adat istiadat daerah, sejarah dan legenda daerah serta tentang objek-objek wisata yang ada. Dan juga harus mempunyai relasi atau hubungan koordinasi dengan pihak jasa travel, hotel dan restoran.
Saran saya, ada bagusnya tiap Kabupaten dan Kota juga menyiapkan pemandu wisata yang terampil seperti diatas. Sehingga pemandu wisata propinsi dan kabupaten/kota bisa saling kerjasama didalam menyambut para wisatawan.
Dalam hal kerjasama ini bisa pula dilakukan bukan hanya sesama pemandu wisata lokal, tetapi juga kedepannya bisa menjalin kerjasama dengan pemandu wisata dari daerah luar propinsi, khususnya pemandu wisata dari daerah yang telah maju dunia kepariwisataannya. Jika perlu menjalin hubungan dengan pemandu wisata luar negeri. Apalagi sekarang ditunjang dengan canggihnya tekhnologi informasi dan komunikasi. (HK)